“Kalimulya ada rumah betawi yang kita harapkan bisa menjadi ikon Kalimulya. Rencananya, bersama warga Kebon Duren, kita akan mengadakan lebaran kebon duren di rumah budaya tersebut,” bebernya.
Sedangkan Lurah Sukamaju Indra Cahyadi mengutarakan, wilayahnya lebih luas dari 4 Kelurahan lainnya, seluas 437 hektar, dengan 37 RW dan populasinya 1:1000.
Ia menerangkan, situasi masyarakat Sukamaju cukup kompleks, banyak permasalahan asli daerah. Tapi dengan adanya kemajuan jaman, yang menjadi potensi PAD di Sukamaju adalah pajak restoran dan juga pajak hotel.
“Kita selalu mendukung, kegiatan yang tujuannya menambah potensi pendapatan daerah. Kita juga sedang upayakan pajak retribusi parkir, seperti di simpangan Depok,”
Indra mengaku, potensi pajak parkir itu sudah ia laporkan ke Dishub untuk mengkaji. Termasuk perijinan terhadap perumahan atau cluster, yang kini banyak rumah tumbuh.
Ia mengatakan, meskipun Sukamaju punya tempat wisata Setu Bahar, tapi luasnya kecil, ada makam dan akses jalannya kecil.
“Kondisi air di situ Bahar juga tidak stabil, suka berubah warna. Air tersebut sedang kita pantau, apabila stabil dan tidak berbahaya, kita akan kembangkan. Kita ada rencana membuat ternak atau tambak,” urainya.
Sementara itu, Sekretaris Kelurahan Kalibaru Heru menyampaikan, selain punya Situ Cilodong, Kalibaru juga punya dodol Satibi, Sanggar seni Palang pintu dan tari topeng, yang sudah eksis ke berbagai tempat.