Ditekankan pula, 71 persen warga Depok berada pada usia produktif, sehingga fokus pemerintah ke depan adalah pada pemberdayaan anak muda.
Sudah ada 2-5 ribu wirausaha baru, baik dari kalangan anak muda maupun ibu-ibu, yang tercatat di kelurahan.
Ia akan terus meningkatkan permodalan bagi wirausaha baru agar ekonomi mereka semakin berkembang.
Dalam kesempatan yang sama, program PEKA (Perempuan Kepala Keluarga), yang ditujukan kepada ibu-ibu, khususnya yang menjadi single parents juga disinggungnya.
Program ini telah memberdayakan sekitar 2 ribu pengusaha perempuan di Kota Depok, dengan rencana peningkatan permodalan pada tahun depan.
“Program ini bertujuan mengurangi pengangguran dan meningkatkan ekonomi masyarakat,” tambahnya.
“Saat ini, tingkat kemiskinan di Depok sudah turun menjadi 2,63 persen, dan kita targetkan pada tahun 2030 kemiskinan akan turun hingga 1 persen,” sambungnya.
Selanjutnya, dipaparkannya perkembangan pembangunan di Depok, termasuk Alun-alun di Sawangan seluas dua hektar yang dilengkapi dengan jembatan gantung.
Selain itu juga ada rencana untuk membangun Pusat Kegiatan Anak Muda di Tapos, meski saat ini masih terkendala dengan lahan.
“Saya sudah dijanjikan lahan seluas tiga hektar di Tapos untuk pusat kegiatan anak muda, ini masih menjadi PR yang harus diselesaikan, mudah-mudahan kepala daerah yang akan datang bisa menagih janji ini,” tandasnya.