Kemenkes RI Tinjau Hepatitis A di Depok

Sawangan, depokupdate.com

Tiga staf khusus Kementrian Kesehatan (Kemenkes) Republik Indonesia mengunjungi Kota Depok untuk meninjau secara langsung yang terjadi di Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 20, Rangkapan Jaya Baru.

Kedatangan tiga staf Menkes tersebut disambut Sekretariat Daerah (Sekda) Kota Depok, Hardiono didampingi Kepala Dinas Kesehatan, Novarita. Kepala Dinas Pendidikan, Mohammad Thamrin juga tampak hadir dalam jamuan tersebut.

Ketiga staf khusus tersebut diketahui adalah Mayjen TNI (Purn) Daniel Tjen, Brigjen TNI (Purn) Jajang Edi Priyatno dan Brigjen TNI (Purn) Alexander K. Ginting

Perihal kedatangan tiga Staf Khusus Menkes tersebut, Hardiono menuturkan bahwa kasus suspect Hepatitis A yang menimpa SMPN 20 Depok rupanya telah sampai ke telinga Presiden RI, Joko Widodo.

“Presiden langsung mengintruksikan Menkes, Terawan. Menkes langsung menurunkan Staf Khusus kesini (kota depok.red),” kata Hardiono, Rabu (27/11/2019).

Usai menerima di ruang kerjanya, Hardiono didampingi Novarita langsung mengajak ketiga Staf Khusus Menkes tersebut survei ke SMPN 20 untuk mengecek segala sesuatunya

Hasilnya, berdasarkan data pemeriksaan epidemiologi yang dilakukan, sebanyak 138 orang terindentifikasi terserang Hepatitis A. Sedangkan Index case atau pembawa virus dicurigai seorang Office Boy yang juga penjual es di salah satu kantin SMPN 20.

Hasil cek laboratorium juga dikatakan Hardiono telah dilakukan kepada sejumlah pedagang makanan dan minuman di kantin sekolah tersebut, termasuk distributor es balok yang biasa digunakan.

“Hasil cek laboratorium yang dilakukan di Provinsi Jabar per-27 November menunjukan semuanya positif,” tutur Hardiono.

BACA JUGA:  Dialog dengan Warga Sukamaju, Hardiono Ditanya Maju Menjadi Walikota

Hardiono juga mengajak Staf Khusus tersebut melihat lebih jauh tentang lotus dan pengolahan makanan yang ada di kantin SMPN 20.

Dia menilai, pengolahan makanan harus mengikuti standar Produksi Industri Rumah Tangga (PIRT).

Selain itu, Hardiono juga mengkritik kurangnya tempat cuci tangan yang ada di SMPN 20. Ketersediaan sabun cuci tangan juga menjadi perhatian orang nomor 3 di Kota Depok tersebut.

Lepas dari SMPN 20, Hardiono mengajak tamu tersebut mengunjungi Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Depok.

Terdapat tiga kamar anak penuh dengan pasien suspect Hepatitis A, dimana hasil SGOT SGPT nya tinggi, ada juga yang pemeriksaan virologinya positif Hepatitis A, yang dikeluarkan oleh salah satu laboratorium swasta.

Untuk tindak lanjutnya akan dikeluarkan SK Walikota terkait status KLB, dilanjut pemutusan rantai penyebaran dari virus hepatitis A, penyuluhan upaya promotif dan preventif.

“Semoga mereka lekas sembuh ya. Pesan saya, tingkatkan pelayanan kesehatan, cepat tanggap terhadap pasien dan koordinasi yg baik dengan provinsi dan pusat,” pungkasnya. (Dim)

Catatan Redaksi: Apabila ada pihak merasa dirugikan atau keberatan dengan penayangan artikel dan/atau berita tersebut di atas, Silakan mengirimkan sanggahan dan/atau koreksi kepada Kami, sebagaimana diatur dalam Pasal 1 ayat (11) dan (12) Undang-Undang Nomor 40 tahun 1999 tentang Pers melalui email: depokupred.com@gmail.com

Pos terkait

Tinggalkan Balasan