Bahkan dirinya kehilangan ayahnya, saat bertugas ke luar daerah dan tidak sempat mengantarkan ayah tercintanya ke tempat peristirahatan terakhir.
“Pada saat itu saya sedang tugas ke luar daerah. Saat mendapat telegram yang mengabarkan ayah sudah tiada, tidak bisa langsung pulang ke rumah karena transportasi sulit dan harus menunggu 1 hari, untuk bisa mendapatkan transportasi disana”, paparnya.
Meski tidak dapat ikut menguburkan ayahnya, Sekda yakin almarhum ayahnya dapat mengerti, pasalnya ketika tugas luar daerah ayahnya ikut mengantarkan dirinya ke Bandara, yang menandakan keihklasan orang tuanya, mengingat anaknya adalah seorang pengabdi masyarakat, bangsa dan Negara.
Selama sesi podcast, Hardiono juga menampilkan sisi pribadinya yang ternyata humanis dan murah senyum, dimana menurut pandangan sejumlah jurnalis, sangat jarang kita lihat Hardiono murah senyum, saat menjalankan tugas mulai dari Kepala Dinas Kesehatan, Kepala Bappeda dan Sekda Kota Depok.
Menurutnya, menjalankan tugas sebagai Sekda adalah jabatan yang paling berat dibanding sebagai Kadinkes dan Kepala Bappeda. Pasalnya, tugas Sekda mencakup keseluruhan, baik dari pemerintahan hingga ke masyarakat.
Sekda juga harus bisa mengakselerasikan program-program eksekutif dengan legislatif, agar kolaborasi 2 pilar dapat mewujudkan pembangunan yang lebih baik, sesuai harapan masyarakat.