TAPOS,depokupdate.id – Kelurahan Jatijajar berencana membuat 10 lubang biopori di halaman kantornya sebagai upaya pengelolaan sampah organik dari sumbernya.
Inisiatif ini dilakukan untuk menciptakan pengelolaan sampah yang ramah lingkungan sekaligus menjadi contoh bagi warga setempat.
Lurah Jatijajar Mujahidin, mengatakan, pembuatan lubang biopori ini merupakan langkah awal sebelum program tersebut disosialisasikan lebih luas kepada masyarakat.
“Kami di kelurahan sedang membuat 10 lubang biopori sebagai contoh. InsyaAllah, teman-teman linmas sudah mulai menggali, hari Jumat kemarin telah dilakukan pembuatan sekaligus dokumentasi untuk sosialisasi lebih lanjut,” ujarnya, Jumat (27/09/2024).
Sampah organik dari kegiatan kantor kelurahan, seperti sisa makanan, akan dikelola melalui lubang biopori tersebut sehingga tidak perlu dibuang ke tempat lain.
Program ini sejalan dengan target Wali Kota Depok yang menekankan pentingnya pengelolaan sampah di tingkat kelurahan hingga tahun 2025.
“Saya sudah sosialisasi kepada masyarakat, mengundang RW dan bank sampah. Alhamdulillah, 40 orang hadir. Ini memperkuat komitmen kami untuk menjalankan program ini dengan baik,” jelasnya.
“Jatijajar sudah termasuk kelurahan yang terpilah, salah satu yang tidak lagi mengirim sampah ke Cipayung,” tambahnya.