“Berkaitan dengan Tuhan, Allah Subhanahu Wata’ala, seyogianya seseorang orang akan melakukan tindakan kejahatan karena ketiadaan Tuhan didirinya, sehingga dia melakukan perbuatan kejahatan tersebut,” jelasnya.
Ketiadaan Tuhan, kata dia, jika dianalogikan dengan ilmu fisika seperti adanya gelap karena ketiadaan terang. Adanya dingin karena ketiadaan panas, dan sebagainya.
“Jadi kalau manusia didirinya ketiadaan tuhan, pasti berpotensi melakuan tindakan kejahatan. Kejahatan itu ada karena ketiadaan tuhan didirinya, itu sudah pasti,” tegas Regar.
Karena itu, ia meminta kepada warga Depok, khususnya kalangan remaja untuk memjauhi rasa galau dan menghadirkan Tuhan didirinya.
“Hampir semua remaja, bahkan orang dewasa melakukan tindakan kejahatan karena hati merasa galau atau bad mood. Untuk resolusi 2019 ini, ciptakan rasa hati kita senang atau good mood. Mari kita hadirkan Tuhan didiri kita,” pungkasnya. (*)