Guru masa depan tidak cukup hanya menguasai materi pelajaran. Ia harus menjadi fasilitator berpikir, pendamping karakter, dan inspirasi moral. Karena tugas pendidikan bukan hanya mencetak kemampuan akademik, tetapi mencetak manusia yang beradab, percaya diri, jujur, berempati, mandiri, dan siap menghadapi masa depan yang tak terduga.
Di era kecerdasan buatan, guru bukan sedang kehilangan peran. Justru peran guru semakin penting sebagai penjaga kemanusiaan. AI bisa memberikan jawaban lebih cepat, tetapi hanya guru yang bisa memberi makna. Teknologi dapat menggantikan papan tulis, tetapi tidak akan pernah bisa menggantikan ketulusan hati seorang pendidik.
Hari ini, izinkan saya menyampaikan hormat yang paling dalam kepada semua guru—yang masih mengajar di ruang kelas, yang sudah purna bakti, yang mengajar tanpa gelar formal, bahkan kepada mereka yang mungkin sudah tiada, tetapi ilmunya masih hidup dalam perilaku muridnya.
Kepada guru-guru Indonesia:
Teruslah menjadi cahaya.
Sebesar apa pun tantangan, bangsa ini masih percaya bahwa masa depan Indonesia sedang Anda siapkan—pelan-pelan, dengan cinta, dengan kesabaran, dan dengan dedikasi yang tidak pernah menuntut balasan.
Selamat Hari Guru Nasional 25 November 2025.
Hormati guru, muliakan ilmu, dan majukan pendidikan Indonesia.



