Saat ini, sebagai upaya relaunching kembali Batik Sukma, diputuskan untuk memfokuskan membuat dua motif batik, yaitu, motif Topeng Cisalak dan Gong Si Bolong.
“Semoga Batik Sukma dapat dikembangkan dan dikelola secara profesional. Sebab, motif dan desain yang ditampilkan memiliki ciri khas tersendiri dari kota-kota lain,” harapnya.
Antusiasme warga mengikuti festival ini sudah terlihat sejak pagi hari, mereka tampak sudah berkumpul untuk ikut berolahraga bersama dan berbelanja produk-produk Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) yang dipamerkan.
Selain itu, juga ada banyak kegiatan hiburan yang ditampilkan mulai dari seni musik, tari dan lain sebagainya.
Wiyana mengatakan, Festival Sukma dan Depok Keren merupakan acara yang luar biasa. Tidak hanya itu acara ini dinilai mampu berdampak positif terhadap perkonomian pelaku usaha mikro.
Acara ini merupakan bukti kolaborasi yang baik antara kecamatan dengan semua pihak.Termasuk Pemerintah Kota (Pemkot) Depok yang menampilkan berbagai potensi yang ada di Kecamatan Sukmajaya.
“Luar biasa ini melibatkan anak-anak, forum genre, para pemuda pemudi, PKK hingga lansia. Benar-benar menyentuh semua lapisan masyarakat termasuk UMKM,” tuturnya.
Menurutnya, dengan melibatkan banyak pihak, akan memberikan dampak positif kepada pelaku UMKM Sukmajaya yang turut menjajakan produk-produknya.
“Saya liat UMKM dan sebagainya banyak dilibatkan juga disini, tentunya omzet mereka juga akan meningkat,” ungkapnya.