Senada, Ketua Aliansi Pendukung Non Parlemen Pradi Afifah, Anwar Nurdin, mengatakan wajar untuk menggerakan mesin organisasi diperlukan tenaga, pikiran dan dana. Konsolidasi kepada pengurus di tingkat DPC atau Ranting harus dilakukan untuk kordinasi mendukung paslon kita.
“Bisa timbul kesalahpahaman dan fitnah diantara pengurus dan anggota, saat kita mendukung dikira dapat kucuran dana operasional dari calon, atau dari DPP Partai padahal tidak atau belum ada dana operasional itu” ungkapnya.
Sutikno, Ketua Kosgoro yang juga mantan anggota dewan menyampaikan, anggota dewan yang mendukung calon, juga memerlukan dana operasional untuk menggerakan konstituennya.
“Hal Ini sebuah konsekuensi logis marketing dan cost politik”katanya.
Begitu pun Ningworo, Ketua Umum Barinas mengakui, pengalaman mengikuti Pilkada dan Pilleg, menurutnya pikiran pragmatis itu tidak dapat dihindarkan dalam kontestasi politik ditingkat pusat maupun daerah, apapun dilakukan untuk mengejar elektabilitas.
“Karenanya kekuatan financial yang dimiliki parpol dan calonnya menjadi penentu. Apabila ada mahar politik ke Partai, Calon perlu juga memikirkan untuk operasional mesin partai dilapangan dan para relawan pendukungnya” ucapnya.
Walaupun diakui Ningworo, ada juga relawan yang mampu membiayai diri sendiri untuk membantu calon yang didukung karena idealisme mereka.