Dengan demikian, Dinas Pendidikan Kota Depok berharap dapat memberikan pelayanan kelompok belajar kepada masyarakat agar lebih terampil.
Siti Chaerijah juga mengungkapkan bahwa pembelajaran di SKB bersifat fleksibel karena merupakan pendidikan nonformal, berbeda dengan pendidikan formal.
“Saat ini, jumlah tutor di semua zona mencapai 19 orang, dengan honor yang dibiayai oleh APBN-APBD. Pembelajaran dilakukan pada hari-hari tertentu dan tidak harus lima hari dalam seminggu,”tambahnya.
Sekretaris Dinas Pendidikan Kota Depok, Sutarno, menambahkan bahwa dengan dibukanya SKB di zona Cimanggis, berharap dapat melayani kebutuhan pendidikan, khususnya kesetaraan.
“Ternyata banyak warga di wilayah Cimanggis yang membutuhkan layanan ini. Pusat SKB SPNF berada di Stadela Pancoran Mas, dengan zona layanan di 5 wilayah. Sistem pembelajaran akan menyesuaikan dengan waktu para peserta. Harapannya, semua warga dapat mengakses pendidikan tanpa ada yang putus sekolah karena berbagai masalah,” katanya.
Terkait masalah PPDB pada hari pertama yang tidak dapat diakses, dijelaskan bahwa hal tersebut disebabkan oleh serangan hacker dari luar serta tingginya jumlah pengunjung ke situs web PPDB.
“Alhamdulillah, pada hari kedua pendaftaran PPDB sudah berjalan dengan aman,” tandas Sutarno.



