Ketika mereka dapat materi dari SPN, lanjutnya, mereka nanti akan mendapatkan pemahaman agar sebelum menikah, mereka harus mempersiapkan mental, fisik, dan juga ekonominya.
Terutama mental, bagaimana kejadian dalam rumah tangga. Misalkan saat menghadapi istri, saling memahami peran sebagai suami istri, memahami karakter seorang wanita sebagai istri, persiapan ekonomi, sebelum nikah ada usah apa.
“Jadi kita persiapkan, menikah itu bukan sekedar cinta, namun harus ada persiapan secara ekonomi, misalnya nanti mau kerja kantoran atau menjadi enterpreuner, ini harus dipersiapkan dan dibicarakan dengan calon istri,” urai Diah.
Ia pun menyampaikan, SPN hanya diikuti oleh masyarakat Depok, sebab kegiatan tersebut, untuk memberdayakan masyarakat Kota Depok.
“Anggarannya kan dari kota Depok. Jadi, kalau misalnya kota lain yang ikut, ya rugi dong,” imbuhnya.
Pengajar SPN terangnya, pihaknya ambil dari tim sekolah UI, Pengusaha, Dokter terkait kesehatan, Dokter spesialis soal kandungan dan Psikolog.
Kegiatan tersebut juga seharusnya, sinkron dengan pihak Kantor Urusan Agama (KAU) di setiap kecamatan Kota Depok.
Diah menjelaskan, setelah SPN, para peserta akan akan mendapatkan sertifikat SPN.
“Kita juga nanti memberikan screening kesehatan, pembelajaran pencegahan stunting, seperti menjaga tekanan darah dan edukasi mencegah anemia, cek Hb dan pemberian TTD. Ini kami lakukan untuk membantu Dinkes dan KUA juga sebenarnya,” tutupnya. (**).