“Awalnya 1.525, namun 144 unit rumah tidak lolos verifikasi,” terangnya.
Beberapa alasan dasar dan menyebab rumah tidak bisa mendapat bantuan, antara lain rumah sudah dijual dan sudah pernah mendapatkan bantuan RTLH atau bantuan sejenisnya pada tiga tahun terakhir.
Dadan juga menyebut, saat ini, sebagian besar penerima manfaat telah mendapatkan dana pencairan melalui Bank Jabar Banten (BJB).
“Setiap penerima manfaat mendapatkan Rp23 juta. Dengan rincian, Rp20 juta untuk bahan material dan Rp3 juta untuk jasa tukang” tukasnya.
Dadan menghimbau bantuan stakeholder, pers, masyarakat sekitarnya untuk mengusulkan ke Pemkot, apabila ada tetangga saudara yg atap genting sdh bergelombang akibat dimakan rayap, dinding yang masih bata dan lantai masih dipluran serta berpenghasilan rendah.
“Usulkan ke Pak Walikota, diketahui Camat, lurah. Jangan sampai ambruk dulu baru lapor” himbau Dadan.
Sementara, Kepala Dinas Pendidikan Siti Chaerijah mengatakan untuk bansos Pendidikan Pemkot Depok telah menyiapkan anggaran beasiswa sebesar Rp.10,7 miliar untuk SD/MI dan Rp.21.9 miliar untuk SMP. Dana bersumber dari APBD 2024.
Tahun 2024 ini, lanjut Siti, untuk jenjang SD dan MI yang memenuhi syarat sebanyak 5.357 siswa dan SMP 7.333 siswa.
“Untuk SD nilainya Rp.2 juta per siswa, dan SMP Rp.3 juta per siswa. Pencairan by name by address, yaitu satu anak satu nomor rekening” ungkapnya. **