Lebih kurang 22 menit kemudian, Munadi mengatakan keluarga menghubungi Disdamkar dan Penyelamatan yang langsung meluncur ke lokasi. Petugas dengan sigap berusaha membuka kaca mobil bagian depan.
“Dengan menggunakan usaha petugas cara tercepat dan emergency (darurat) yaitu ‘pecahkan kaca mobil’ harga kaca dengan nyawa masih lebih murah kaca,” urainya.
Saat diselamatkan, sang bocah sudah penuh dengan keringat mengingat sudah cukup lama berada di dalam mobil dengan pasokan oksigen yang terbatas.
“Saat berada di dalam mobil itu sang anak terus menangis, dan saat diselamatkan penuh dengan keringat. Prosesnya lebih kurang 10 menit,” paparnya.
Munadi pun mengimbau, agar orang tua mengawasi anak-anak jika memarkirkan mobilnya. Jangan sampai, anak dibiarkan bermain di dalam mobil seorang diri tanpa pantauan dari orang tua.
Dia juga mengatakan, dalam kondisi serupa, keluarga sebenarnya bisa saja melakukan penyelamatan dengan cara memecah kaca bagian belakang mobil. Namun dalam kejadian itu keluarga memilih untuk meminta bantuan Disdamkar dan Penyelamatan. (**).