depokupdate.id, Sawangan – Seorang bocah berusia dua tahun di komplek Griya Exotica Blok K.06 Kelurahan Cinangka, Kecamatan Sawangan, terkunci di dalam mobil milik ayahnya. Terjadi pada Senin, (1/07/2024), pukul 18.33 WIB, petugas 12 menit tiba di lokasi, kemudian sekitar 19.05 WIB berhasil di evakuasi.
Saat kejadian mobil diparkir di dalam garasi rumah dan tidak kena terik matahari. Dan posisi mesin mobil sudah dimatiin.
Namun sebelumnya usaha sang Ayah dan Istrinya tersebut tidak berhasil, hingga akhirnya Ibunya berinisiatif untuk meminta bantuan evakuasi kepada Disdamkar dan Penyelamatan Sawangan.
“Beruntung, balita tersebut berhasil diselamatkan Tim Disdamkar dan Penyelamatan UPT Sawangan bersama warga bergerak cepat sebelum kehabisan oksigen,” kata Kepala UPT Disdamkar dan Penyelamatan Sawangan Munadi, S.Sos.
Munadi menceritakan peristiwa kronologi terkuncinya bocah dua tahun di dalam mobil tersebut.
“Menurut cerita sang Ibu Yuni, Ayahnya baru pulang kerja sama Anaknya setibanya dirumah Ayahnya turun untuk menutup pintu gerbang, namun kunci tertinggal didalam dalam mobil,” terang Munadi.
Munadi melanjutkan, saat si ayah hendak membuka melalui pintu depan sebelah kanan, anaknya memencet remote mobil.
“Otomatis semua pintu mobil terkunci, dan sang ayah berusaha untuk membuka pintu mobil tidak berhasil,” tuturnya.
Lebih kurang 22 menit kemudian, Munadi mengatakan keluarga menghubungi Disdamkar dan Penyelamatan yang langsung meluncur ke lokasi. Petugas dengan sigap berusaha membuka kaca mobil bagian depan.
“Dengan menggunakan usaha petugas cara tercepat dan emergency (darurat) yaitu ‘pecahkan kaca mobil’ harga kaca dengan nyawa masih lebih murah kaca,” urainya.
Saat diselamatkan, sang bocah sudah penuh dengan keringat mengingat sudah cukup lama berada di dalam mobil dengan pasokan oksigen yang terbatas.
“Saat berada di dalam mobil itu sang anak terus menangis, dan saat diselamatkan penuh dengan keringat. Prosesnya lebih kurang 10 menit,” paparnya.
Munadi pun mengimbau, agar orang tua mengawasi anak-anak jika memarkirkan mobilnya. Jangan sampai, anak dibiarkan bermain di dalam mobil seorang diri tanpa pantauan dari orang tua.
Dia juga mengatakan, dalam kondisi serupa, keluarga sebenarnya bisa saja melakukan penyelamatan dengan cara memecah kaca bagian belakang mobil. Namun dalam kejadian itu keluarga memilih untuk meminta bantuan Disdamkar dan Penyelamatan. (**).