Ia juga menyampaikan, kerja sama dengan Kota Blitar, sebagai salah satu produsen utama telur ayam di Jawa, telah memasuki tahap lanjutan.
“Kami sudah menandatangani MoU dan Perjanjian Kerja Sama (PKS) dengan Kota Blitar. Ini langkah strategis, karena telur adalah kebutuhan harian warga dalam jumlah besar,” tambahnya.
Selain membangun kemitraan antar daerah, Pemkot Depok juga mendorong pemanfaatan urban farming sebagai gerakan kemandirian pangan masyarakat.
“Urban farming ini bentuk ikhtiar memanfaatkan pekarangan rumah dan lahan fasilitas sosial untuk menanam komoditas seperti cabai, kangkung, dan lainnya. Dengan begitu, warga tak selalu tergantung pada pasokan dari pasar,” terangnya.
Fitriawan juga menegaskan jika salah satu strategi pengendalian inflasi yang sedang diterapkan adalah komunikasi yang efektif dengan berbagai pihak. Termasuk antar daerah.
“Kami tidak hanya membangun sinergi antar perangkat daerah, tapi juga membangun komunikasi aktif dengan pemerintah daerah lain yang merupakan sentra produksi bahan pangan,” ungkapnya.
Dengan kolaborasi lintas wilayah dan pendekatan yang strategis, Pemkot Depok berharap mampu menjaga ketersediaan bahan pokok dan mengendalikan gejolak harga demi menjaga daya beli masyarakat.
“Kami ingin memastikan pasokan bahan pokok aman, harga terkendali, dan masyarakat tetap tenang,” tandasnya.