Antara Militansi dan Kekuatan Sinergi di Pilkada Depok 2020

Melihat proporsi jumlah kursi 17 dan 33 , tentunya konstituen kursi 33 lebih besar. Bila ini digerakan efektif akan menambah suara yang sangat significan untuk menyumbang kemenangan bagi calonnya.

Tetapi untuk kasus Pilkada Depok 2015, jumlah Golput lebih tinggi dari suara pemenangnya, sehingga jaminan kemenangan masih ditentukan suara Golput 2015 yang jumlahnya 500 ribu lebih yang nota benenya melebihi suara pemenangnya, 411 ribuan suara. Suatu kontestasi Pilkada yang menarik. Antara militansi dan kekuatan sinergi koalisi.

Bila koalisi yang digalang Gerindra dan PDIP serta 4 Partai pendukung berjalan efektif dan efisien melalui anggota dewannya, bila perlu ada sanksi bila tdk penuhi target di wilayahnya, tugas calonnya tinggal blusukan dan mensinergikan para relawan.

Dilain pihak, PKS dengan 2 partai koalisinya akan berjuang memelihara pemilih tetapnya yang sudah dibina 15 tahun relative lebih mudah. Tetapi dengan berkurangnya pemilih dari Gerindra, diperlukan kerja keras.

Antara Militansi dan Sinergi koalisi, tetap berusaha dan berjuang pengaruhi Golput yang mencapi 46 % pemilih setara 500 ribu suara

Siapa mereka?

Karena pilkada 2015 tepat hari minggu bertepatan dengan jam ibadah gereja, dan long weekend, ada warga yang berlibur bersama keluarga. Itu bagian penyebab banyaknya pemilih tidak datang ke TPS.

Catatan Redaksi: Apabila ada pihak merasa dirugikan atau keberatan dengan penayangan artikel dan/atau berita tersebut di atas, Silakan mengirimkan sanggahan dan/atau koreksi kepada Kami, sebagaimana diatur dalam Pasal 1 ayat (11) dan (12) Undang-Undang Nomor 40 tahun 1999 tentang Pers melalui email: depokupred.com@gmail.com