BALAIKOTA, depokupdate.com | Sejak masa pandemi sekitar bulan Maret, Dinas Koperasi turun ke lapangan untuk mengetahui kondisi koperasi dan UKM yang ada di Kota Depok. Dua bulan masa pandemi berjalan Dinas Koperasi kroscek ke beberapa koperasi berdasarkan usahanya, salah satunya koperasi simpan pinjam yang macet dan tidak ada pemasukan, sementara untuk biaya oprasionalnya harus tetap ada, solusinya dengan mengurangi penghasilan karyawannya.
Hal itu diungkapkan Andi Kuswandi Kabid pengawasan dan bina usaha kepada Ketua Koperasi Sekber Wartawan Sejahtera (SWS) Agus Prabowo di ruangannya, Jum’at (19/9/20 ).
“Toko dan minimarket, sama jebloknya sekitar 60%-70%, dikarenakan ada penambahan pengeluaran untuk beli masker, hand sanitizer dan lainnya. Begitu pun dengan Angkot karena tidak ada penumpangnya” kata Andi.
Andi menjelaskan ada tiga sektor koperasi yaitu simpan pinjam, perdagangan dan angkutan yang harus diperhatikan. Pada masa pandemi covid-19, dalam usaha perdagangan daya beli masyarakat semakin turun, disamping usaha tidak berjalan atau di PHK, juga karena adanya bantuan-bantuan dari pemerintah.