“Kaya dan miskin merupakan sunnatullah. Realitas kehidupan yang ada untuk keseimbangan. Kaya dan miskin diciptakan Allah untuk saling mendukung dan membantu. Terima kasih kepada Yayasan Humaniora Rumah Kemanusiaan yang sudah membantu program kemanusiaan yang diselenggarakan BAZNAS RI,” ujar Fitriansyah Agus Setiawan.
Sayembara Menulis Dakwah bil Qalam
Tasyakuran HUT Ke-30 juga ditandai dengan kegiatan ‘Sayembara Menulis’ dengan tagline : “Teruslah Melayani Kasih Tak Berkesudahan.” Sayembara ini diharapkan dapat menjadi refleksi dan telaah kritis terhadap berbagai upaya kemanusiaan dan kegiatan sosial yang diselenggarakan Yayasan Humaniora Rumah Kemanusiaan selama 30 tahun.
Menulis, kata Eddie, merupakan kegiatan kecendekiawanan yang memiliki spektrum makna luas. Tradisi menulis di Indonesia sudah muncul sejak berabad-abad silam, selain juga memiliki tradisi lisan yang kaya.
“Tulisan berguna menyebarkan pesan dan pengetahuan kepada orang lain. Dakwah bil kitabah atau dakwah bil qalam,” ujar sosok filantropis yang selama puluhan tahun pernah menjadi wartawan media dakwah ini.
Diperingati Umat Muslim Seluruh Dunia
Yayasan Humaniora Rumah Kemanusiaan didirikan oleh sejumlah seniman, budayawan, wartawan, pendidik, dan pemerhati sosial.
Tasyakuran HUT Ke-30 tahun ini terasa lebih istimewa sebab ada kesaksamaan penanggalan berdasarkan hitungan kalender Hijriah (Komariah) dan kalender Masehi (Syamsiah).