30 Tahun Perjalanan Yayasan Humaniora Rumah Kemanusiaan : Teruslah Melayani Kasih Tak Berkesudahan

by: YN
editor: PRM
30 Tahun Perjalanan Yayasan Humaniora Rumah Kemanusiaan : Teruslah Melayani Kasih Tak Berkesudahan
30 Tahun Perjalanan Yayasan Humaniora Rumah Kemanusiaan : Teruslah Melayani Kasih Tak Berkesudahan

Dari pengurus Yayasan Humaniora Rumah Kemanusiaan tampak hadir, Lee Sandie Tjin Kwang dan Massuryandi, S.Sos (Dewan Pendiri), R. Iwan Gardiawan KS, Drs. (Dewan Pembina), I Gusti Made Ardikabudi, S.E, (Ketua Bidang Kreatif & Usaha), Sabrina Salawati Daud, S.Pd (Ketua Bidang Pendidikan), dan Imam Dzaky Syukria Darmawan (Ketua Bidang Sosial & Rumah Tangga).

Moralitas Al-Quran dan Sifat Penyayang
Hari Ulang Tahun Yayasan Humaniora Rumah Kemanusiaan yang selalu ditakzimkan bersamaan dengan peringatan Nuzulul Quran (peristiwa turunnya Al-Qur’an) ini meneguhkan moralitas mulia. Bahwa, Al-Quran membawa ajaran ar-Rahman dan ar-Rahim; yang memiliki mutlak sifat penyayang.

Kandungan al-Quran inilah, menurut Eddie Karsito, yang menjadi spirit berdirinya Yayasan Humaniora Rumah Kemanusiaan. Spirit membantu sesama; menolong orang. Saling memuliakan; memanusiakan manusia.

“Kandungan al-Quran itu sesungguhnya berimplikasi pada perbuatan yang menyentuh ranah ihsan; berbuat sesuatu yang bermanfaat. Menghadirkan nilai kemanusiaan dalam amaliah keagamaan,” ujarnya.

Rasa kasih itu ditandai dengan berbuka puasa bersama dan memberi santunan bagi para mustahik di acara HUT Ke-30 Yayasan Humaniora Rumah Kemanusiaan. Penerima santunan antara lain; pemulung yang sebagian adalah janda-janda lanjut usia, OT (orang terlantar), fakir, anak yatim dan dhua’fa.

Yayasan Humaniora Rumah Kemanusiaan, kata Eddie Karsito, senantiasa mengajak masyarakat agar bulan suci Ramadan dapat menjadi momen introspeksi dan bulan sedekah. Meneguhkan moralitas mulia, kebersihan akhlak, bersikap baik, dan welas asih kepada semua makhluk Allah tanpa kecuali.

“Ramadan menjadi syahru ash shadaqah (bulan sedekah). Transformasi makna; membumikan al-Quran. Wujud iman yang dinyatakan dalam bentuk perbuatan; memanusiakan manusia. Hubungan sosial bersifat mendalam dan menyeluruh; rasa saling asih; asah; asuh,” ujar aktor film yang juga wartawan ini.

Catatan Redaksi: Apabila ada pihak merasa dirugikan atau keberatan dengan penayangan artikel dan/atau berita tersebut di atas, Silakan mengirimkan sanggahan dan/atau koreksi kepada Kami, sebagaimana diatur dalam Pasal 1 ayat (11) dan (12) Undang-Undang Nomor 40 tahun 1999 tentang Pers melalui email: depokupred.com@gmail.com