Dalam pembagian alokasi anggaran, sebanyak 70% direncanakan untuk pembangunan fisik, sementara 30% sisanya difokuskan pada kegiatan nonfisik. “Seluruh usulan warga telah disampaikan melalui rembuk RW dan akan diverifikasi untuk dimasukkan ke dalam Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) 2026,” tambahnya.
Musrenbang ini diakhiri dengan sesi diskusi interaktif, di mana warga dan pemangku kepentingan menyampaikan berbagai usulan prioritas pembangunan dari masing-masing RW.
Dengan semangat kebersamaan, Kelurahan Beji Timur optimis mampu merealisasikan visi pembangunan yang inklusif, maju, dan berkelanjutan.
Musrenbang bukan hanya sekadar forum formalitas, tetapi menjadi bukti nyata bahwa perencanaan pembangunan yang berbasis partisipasi warga adalah kunci menuju Depok yang lebih baik di masa depan.
Lurah Beji Timur, Sobarudin, menyampaikan terima kasih kepada Pemerintah Kota Depok atas perhatian dan pembangunan kantor kelurahan tersebut. “Gedung ini merupakan bukti besar perhatian Pemkot Depok terhadap warga Beji Timur,” ucapnya.
“Alhamdulillah, pembukaan dan pelaksanaan Musrenbang 2025 untuk pembangunan tahun 2026 berjalan lancar dan sukses,” tuturnya.