Ia mengutarakan terkait usulan warga ke Pokir anggota Dewan tahun lalu, namun tidak bisa terealisasi tahun 2025 ini.
Menurutnya, Dewan cuma memberikan stempel, selanjutnya yang mengatur alokasinya adalah Bapeda, dengan melihat sesuai dana di BKD.
“Nanti kalau ada usulan Pokir Dewan yang tidak terealisasi, jangan salahkan saya. Dewan hanya menyalurkan, input lalu sampaikan ke SIPD kemudian Bapeda yang keluarnya usulan,” beber Imam Musanto (Imun).
Ia memaparkan, anggaran Pokir Dewan hanya sebesar Rp. 3 Miliar. Namun, jumlah yang meminta Pokir kepadanya bisa mencapai 8 Miliar.
“Dewan itu punya jatah 3 miliar, tapi yang masuk bisa sampai 8 miliar. Makanya, saya tidak bisa memenuhi semua usulan,” terangnya.
Lantaran itu, tambah Imun, warga sering bertanya kepadanya lantaran tidak bisa merealisasikan.
Imun pun menyoroti, Insentif Posbindu yang tidak masuk dana RW, maka Ia minta disiasati dengan usulkan ke Pokir.
Posbindu di Kelurahan Pancoran Mas, sudah dapat dari pokir saya hampir semua RW sebesar Rp. 5 juta, nanti diakalin masukkan ke Pokir saja,” tekannya.
Bila ada yang tidak terakomodir, unggahnya, masih ada peluang dalam Musrenbang untuk mengusulkan ke dewan melewati pokir.
“Saya berharap saat usulan tidak dobel dengan usulan ke dewan lain. Dikhawatirkan dobel, usulan akan di hapus semua. Jadi, warga cukup usulkan ke satu dewan saja,” tutupnya.