Pasalnya, hampir kebanyakan proposal yang masuk ke Imam itu meminta wisata ziarah.
“Jadi tahun depan kami sudah kembalikan lagi soal itu ke RW masing-masing. Anggarannya, juga cukup lumayan Rp. 25 juta per tahun,” urainya.
Imam mengucap Alhamdulillah, tahun depan dengan Dana RW pembangunan jadi merata. Semula cuma dapat 2,5 miliar setiap Kelurahan, tahun 2026 nanti melalui Kelurahan berbasis RW naik tiga kali lipat menjadi Rp. 6,3 miliar, walaupun KPA tetap Lurah.
“Kelurahan Panmas dulu hanya dapat 2,5 milyar buat 21 RW, sekarang naik 3 kali lipatnya menjadi 6,3 milyar. Jadi semua pembangunan wilayah, saya pengennya sudah rata terealisasi, paling tidak 4-5 tahun ke depan,” imbuhnya.
Ia mengutarakan terkait usulan warga ke Pokir anggota Dewan tahun lalu, namun tidak bisa terealisasi tahun 2025 ini.
Menurutnya, Dewan cuma memberikan stempel, selanjutnya yang mengatur alokasinya adalah Bapeda, dengan melihat sesuai dana di BKD.
“Nanti kalau ada usulan Pokir Dewan yang tidak terealisasi, jangan salahkan saya. Dewan hanya menyalurkan, input lalu sampaikan ke SIPD kemudian Bapeda yang keluarnya usulan,” beber Imam Musanto (Imun).
Ia memaparkan, anggaran Pokir Dewan hanya sebesar Rp. 3 Miliar. Namun, jumlah yang meminta Pokir kepadanya bisa mencapai 8 Miliar.